LAPORAN LENGKAP
Nama : Aldy Himawan Nuari
Kelas / Kelompok: : 3c/ c.1.1
NIS : 114623
Tanggal Mulai : 19 / 08 / 2013
Tanggal Selesai : 19 / 08 / 2013
Judul Penetapan : Penentuan Kadar Eugenol
Tujuan Penetapan : 1) Memisahkan kadar Eugenol yang terkandung dalam sampel
2) Menentukan Kadar Eugenol dalam sampel
DASAR
PERINSIP : Dengan mereaksikan antara sampel dan NaOH dalam keadaan panas maka eugenol akan terpisah dari sampel. Sehingga kadar eugenol dapat dihitung
REAKSI :
Landasan Teori :
Tanaman Cengkeh
Cengkeh (Syzygium
aromaticum syn. Eugenia aromaticum) adalah tanaman asli Indonesia banyak
digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa dan sebagai bahan
utama kretek khas Indonesia. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan
Banda) dan Madagaskar, juga tumbuh subur di Zanzibar, Sri Lanka dan India
(Anonim, 2009).
Minyak Atsiri
Minyak atsiri atau
dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil) adalah kelompok besar minyak
nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga
memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari
wangi-wangian atau minyak gosok untuk pengobatan alami.
Selain itu, susunan
senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung)
sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap
senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan
rasa yang berbeda.
Minyak atsiri tersusun
dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu
biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak
atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang
bersifat larut dalam minyak/lipofil (Anonim, 2009).
Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh adalah
minyak yang berasal fari tanaman cengkeh. Minyak cengkeh merupakan bahan aktif
sebagai herbisida dimana efektif dalam membasmi berbagai jenis hama tanaman.
Selain itu, minyak cengkeh dapat digunakan untuk obat nyamuk.
Minyak cengkeh dianggap
sangat aman dalam jumlah kecil (<1500ppm) sebagai makanan tambahan. Namun,
minyak cengkeh dapat berbahaya, termasuk menyebabkan distress sindrom
pernafasan akut dan system saraf pusat depresi (Anonim, 2009). Kandungan dalam
cengkeh dapat dibedakan dari jenis-jenis minyak cengkeh. Ada tiga jenis minyak
cengkeh yaitu :
1. Minyak yang berasal dari bunga S.
aromaticum
Kandungan dalam minyak cengkeh ini terdiri
dari 60-90% eugenol, eugenyl asetat, dan lainnya caryophyllena kecil
konstituen.
2. Minyak yang berasal dari daun S.
aromaticum
Kandungan dalam minyak cengkeh ini terdiri
dari 82-88% eugenol dengan sedikit atau tanpa eugenyl acetate, kecil dan
konstituen.
3. Minyak yang berasal dari batang S.
aromaticum
Kandungan dalam minyak cengkeh ini terdiri
dari 90-95% eugenol, dengan kontituen kecil lainnya (Anonim, 2009).
Sifat Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh adalah
minyak dari tanaman cengkeh. Minyak cengkeh dikenal baik untuk
menyebabkan kehilangan kesadaran. Minyak cengkeh dianggap aman dalam jumlah
kecil (<1500 ppm) sebagai makanan tambahan. Namun, minyak cengkeh adalah
racun untuk manusia sel jika penggunaannya lebih dari 1500 ppm. Minyak cengkeh
memiliki antimicrobial. Minyak cengkeh juga merupakan bahan aktif dalam rumput
dan rumput membunuh herbisida. Hal ini efektif dalam membasmi berbagai jenis
tanaman. Penelitian menunjukkan bahwa minyak cengkeh adalah pengusir nyamuk
yang efektif (Anonim, 2009).
Penggunaan Minyak
Cengkeh
Minyak esensial dari
cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkeh sering
digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat
yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk
menenangkan saraf gigi. Minyak cengkeh juga digunakan dalam campuran
tradisional chōjiyu (1% minyak cengkeh dalam minyak mineral; “chōji” berarti
cengkeh; “yu” berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat
permukaan pedang mereka (Anonim, 2009).
Eugenol
Eugenol (C10H12O2),
merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan
nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil) fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam
keluarga alilbenzena dari senyawa-senyaw fenol. Warnanya bening hingga kuning
pucat, kental seperti minyak . Eugenol memiliki titik didih 256oC,
titik leleh -9oC, densitas 1,06 g/cm3.Sumber alaminya
dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol
sedikit larut dalam air namun mudah larut pada pelarut organik. Aromanya
menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, sehingga sering menjadi
komponen untuk menyegarkan mulut.
Senyawa ini dipakai
dalam industri parfum, penyedap, minyak atsiri, dan farmasi sebagai penyuci
hama dan pembius lokal. Ia juga menjadi komponen utama dalam rokok kretek.
Dalam industri, eugenol dapat dipakai untuk membuat vanilin. Campuran eugenol
dengan seng oksida (ZnO) dipakai dalam kedokteran gigi untuk aplikasi restorasi
(prostodontika).
Turunan-turunan eugenol
dimanfaatkan dalam industri parfum dan penyedap pula. Metil eugenol digunakan
sebagai atraktan. Turunan lainnya dipakai sebagai penyerap UV, analgesika,
biosida, dan antiseptika. Pemanfaatan lainnya adalah sebagai stabilisator dan
antioksidan dalam pembuatan plastik dan karet.
Overdosis eugenol
menyebabkan gangguan yang disebabkan oleh darah seperti diare, nausea, ketidaksadaran,
pusing, atau meningkatnya denyut jantung. Terdapat alergi yang disebabkan oleh
eugenol (Anonim, 2009).
Metode Ekstraksi Pelarut
Ekstraksi pelarut adalah
metode pemisahan yang didasarkan pada kelarutan dua jenis pelarut yang tidak
saling campur, misalnya benzena, karbon teta klorida atau kloroform. Batasan
dari ekstraksi pelarut adalah dapat di transforkannya zat terlarut pada jumlah
yang berbeda dalam kedua fase terklorat. Bila dalam suatu sistem terdapat dua
lapisan cairan yang tidak dapat bercampur dan kemudian dimasukkan senyawa yang
lain, maka senyawa tersebut akan terdistribusi dalam dua lapisan cairan
tersebut. Menurut hukum distribusi Nerst, jika C1 adalah konsentrasi
zat terlarut dalam fase I dan C2 adalah konsentrasi zat terlarut
dalam fase 2, maka perbandingan senyawa baru yang terdapat dalam larutan 1 dan
2 adalah:
K = C1/C2, dengan K
= tetapan distribusi
Proses ekstraksi pelarut berlangsung tiga
tahap, yaitu:
1. Pembentukan kompleks tak
bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi.
2. Distribusi dari kompleks
yang tereksitasi.
3. Interaksinya yang
mungkin dalam fase organik.
Hasil ekstraksi yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang dilakukan
berulang kali dengan jumlah pelarut sedikit demi sedikit. Ekstraksi pertahap
baik digunakan jika perbandingan distribusi besar. Alat yang digunakan pada
ekstraksi ini adalah corong pemisah ( Underwood, 1986 ).
Alat / Bahan :
Alat :
1. Pipet volum 10 mL
2. Labu cassia 100 mL
3. Gelas ukur
4. Waterbath
5. Timer
Bahan :
1. Minyak cengkeh
2. NaOH
Cara Kerja :
- Minyak cengkeh 10 mL
1. Dimasukkan ke dalam labu ukur cassia 100 mL
2. Ditambahkan 35 mL larutan NaOH 1N
3. Dikocok 5 menit
4. Dipanaskan di atas penangas air (10 menit) hingga terpisah / penyabunan berlangsung sempurna.
5. Ditambahkan kembali NaOH 1N hingga Eugenol (terpen) yang terbebaskan berada dalan skala labu cassia.
- Volume Eugenol
1. Analisis Data
- Kadar Eugenol
Pengamatan :
1. Volume Terpen : 3.5 mL
2. Volume Sampel : 10 mL
Perhitungan :
Kesimpulan : Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kadar Eugenol dalam sampel minyak cengkeh adalah 35%
Daftar Pustaka : http://niellastory.wordpress.com/praktikum/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar